Archive Pages Design$type=blogging

Tampaknya Tanda-tanda Akhir Zaman

Pembaca buletin Hidayah yang baik, pada suatu kesempatan Nabi Muhammad Shalalallahu ‘Alaihi Wassallam mewanti  enam indikator akhir zama...

Pembaca buletin Hidayah yang baik, pada suatu kesempatan Nabi Muhammad Shalalallahu ‘Alaihi Wassallam mewanti  enam indikator akhir zaman kepada  ‘Auf bin Malik RA:
”1 Kepemimpinan orang-orang bodoh, 2. Banyaknya syuroth (penolong, pembela penguasa dalam kelaliman), 3. Jual-beli hukum, 4. Meremehkan (urusan) darah, 5. Memutuskan shilatur rahim, 6. Jama`ah (sekumpulan orang) yang menjadikan al-Qur`an seperti seruling, mereka mendahulukan (orang yang enak suaranya untuk membaca al-Qur`an) meskipun pemahamannya sangat kurang.” (HR. Imam Ahmad, Thabrani).
Hadits ini akan diurai satu persatu dengan maksud supaya umat Islam bisa mawas diri dan berhati-hati ketika  mengalaminya.
Pertama,  (Kepemimpinan orang-orang bodoh).
Kalau kita benar-benar cermat dan mengikuti perkembangan berita baik di tanah air maupun luar negeri, maka kita dapati bahwa apa yang dikatakan nabi ini benar-benar terjadi. Banyak sekali orang-orang yang sejatinya bodoh, tak ahli dalam bidangnya malah dijadikan pemimpin. Hal ini bukan saja mengenai pemimpin negara, namun bisa meluas pada segenap lapisan dan segmen masyarakat.
Pada tataran politik kita jumpai banyak sekali yang sebenarnya bukan pakarnya masuk dalam bidang politik hanya karena ingin meraih keuntungan materi. Pada tataran pendidikan, banyak sekali orang yang sebenarnya tak layak jadi guru, membeli ijazah supaya bisa menjadi guru padahal dia tidak ahli di bidangnya. Pada tataran kepemimpinan, baik dalam tingkat negara maupun yang paling rendah, banyak sekali praktik-praktik yang salah dalam meraih kekuasaan dengan membayar, menyogok dan lain sebagainya meskipun sejatinya dirinya bukanlah pakar dan ahli dalam bidangnya. Hal ini bisa kita qiyaskan pada aspek-aspek yang lain yang lebih luas.
Kepemimpinan orang bodoh ini berakibat banyak terjadi kerusakan di sana-sini, kezaliman merajalela, sistem menjadi rusak, dan terjadi huru-hara di mana-mana. Mengapa sampai terjadi demikian? Sebab sesuatu urusan yang tidak diserahkan kepada ahlinya pasti akan menciptakan kehancuran. Sebagaimana sabda nabi Muhammad Shalallahu ‘Aaihi Wassallam:
“Bila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya maka tunggulah kehancuran(datangnya kiamat).” (HR. Bukhari). Pelajaran penting dari hadits ini ialah jangan sampai merasa tahu kalau memang tidak tahu, ketika diangkat menjadi pemimpin dalam suatu bidang apapun maka jangan sekali-kali menerimanya supaya kita terhindar dari fitnah tersebut. Yang harus kita lakukan ialah beramal dalam bidang yang diketahui dan ahli disertai dengan amal saleh yang berkesinambungan.
Kedua, (Banyak penyokong, penolong penguasa dalam kelaliman dan kezaliman).
Hal kedua ini juga sangat relevan dan aktual dengan kenyataan yang sedang kita alami sekarang ini. Banyak sekali penyokong penguasa, yang dalam hal ini seperti polisi dan lain sebagainya yang saling bahu-membahu membela dan melindungi penguasa meskipun penguasa tersebut dalam kondisi salah. Akibatnya, hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Hukum yang seharusnya ditegakkan menjadi melunak, masyarakat semakin menderita sebab hukum hanya ditegakkan hanya untuk rakyat kecil sedangkan orang-orang terpandang dan penguasa seakan kebal hukum. Kalau sudah demikian yang terjadi maka siap-siaplah menuju kehancuran. Sebab salah satu yang menyebabkan kehancuran ialah bila hukum hanya ditegakkan dan dijalankan hanya untuk orang-orang lemah saja dalam hal ini ialah rakyat jelata. Sebagaimana sabda nabi:
“Sesungguhnya yang menyebabkan kehancuran orang-orang sebelum kalian hanyalah jika salah seororang yang mulia diantara mereka mencuri maka dibiarkan, sedangkan jika yang melakukanya adalah orang lemah maka mereka tegakkan hukum pencurian atasnya, demi yang jiwa Muhammad berada pada tangan-Nya, sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri maka sungguh aku potong tangannya.” (HR. Bukhari, Muslim dan lainya).
Ketiga,  (Jual beli hukum).
Ya Allah! Fenomena yang semacam ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Hampir setiap hari di media masa baik itu koran, berita di TV dan lain sebagainya menyuguhkan tentang jual beli hukum. Orang-orang kaya dengan seenaknya bisa membeli hukum yang sudah tetap. Hakim yang seharusnya membela keadilan malah bisa disuap sedemikian rupa sehingga keadilan tak terwujud malah kezaliman yang menjadi marak.
Sogok-menyogok dan suap-menyuap kian menggejala di segenap lapisan masyarakat. Akibatnya muncul krisis kepercayaan di kalangan masyarakat. Mereka acapkali menjadi hakim sendiri, karena sudah tidak percaya lagi dengan hakim-hakim yang ada. Maka sangat tidak mengherankan jika disana-sini terjadi kekacauan dan kerusakan akibat tidak ditegakkanya hukum sebagaimana mestinya.
Keempat, (Menyepelekan urusan darah). Berita mengenai pembunuhan, pertumpahan darah sudah menjadi konsumsi publik. Nyawa yang seharusnya menempati posisi yang penting yang seharusnya dipertahankan malah disepelekan dan diremehkan. Di mana-mana banyak terjadi pembunuhun, bahkan sajian berita secara global tak lepas dengan fenomena ini. Padahal di antara hal yang pertama kali diputuskan di akhirat kelak ialah urusan darah. Kita berlindung kepada Allah semoga dijauhkan dari perbuatan tercela tersebut.
Kelima, (Memutus shilatur rahim). Hal yang kelima ini juga sedemikian menggejala. Banyak orang yang terlalu sibuk dengan urusan duniawai mengabaikan urusan yang sangat penting ini. Sementara yang lain mencukupkan diri hanya asyik dalam dunia digital sehingga kurang memerhatikan hubungan dengan kerabat dan tetangga sekitar. Bahkan yang lebih parah ialah sampai memutus hubungan kekerabatan. Padahal Rasulullah bersabda dalam haditsnya:
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus shilatur rahim.” (HR. Hakim).
Karena itulah, menyikapi fenomena akhir zaman ini, Umat Islam harus benar-benar bisa menjaga dengan baik hubungan kerabat, shilatur rahim supaya kita dilapangkan rejekinyan Allah dan dipanjangkan umur kita sebagaimana sabda nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam:
“Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan pengaruhnya, maka bershilatur rahimlah.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainya).
Keenam,  Yaitu (sekumpulan orang) yang menjadikan al-Qur`an seperti seruling, mereka mendahulukan (orang yang enak suaranya untuk membaca al-Qur`an) meskipun pemahamannya sangat kurang).
Hal yang kelima sebagai penutup ini pada intinya secara umum al-Qur`an sudah terlepas dari tujuan semula diturunkan. Seharusnya al-Qur`an dipikirkan, direnungkan dan diamalkan malah hanya sekedar dilagu-lagukan dan dinikmati alunan nadanya yang merdu. Bahkan yang cukup ironis terkadang-kalau tidak kebanyakan- malah dilomba-lombakan siapa yang terbaik dalam membaca al-Qur`an maka akan memenangkan perlombaan. Hal ini sangat jauh dan tak sejalan dengan tujuan Allah menurunkan al-Qur`an untuk dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi kehidupan manusia.
Bila  tanda-tanda tersebut sudah ditemukan dan dialami, berarti kita sudah mendekati kiamat yang mana akan banyak timbul berbagai fitnah dan cobaan. Kita tidak akan bisa lari dari semua itu, yang kita bisa hanyalah mengamalkan pesan nabi dalam salah satu riwayat: (Bersegera/lekas beramal salehlih). Yang dimaksud dengan amal shalih ialah setiap perkataan dan perbuatan yang dianjurkan syari`at, sudah diperhitungkan baik-buruknya  dan ditujukan hanya untuk menggapai ridha Allah.

Hadits di atas memberikan beberapa solusi untuk menghadapi fenomena akhir zaman: Pertama, bersegera melakukan amal shalih. Kedua, bekerja sesuai dengan bidangnya. Ketiga, mengangkat pemimpin yang benar-benar layak dan ahli. Keempat, membela dan mendukung penguasa yang menjunjung dan menegakkan kebenaran. Kelima, selalu menegakkan hukum walau pahit terasa. Keenam, menciptakan rasa aman sehingga tidak terjadi pertumpahan darah. Ketujuh, setia menjalin shilatur rahim yang harmonis. Kedelapan, merenungi, memahami, memikirkan dan mengamalkan isi al-Qur`an bukan hanya melagu-lagukannya. Wallahu a’lam.*/hid

COMMENTS

Nama

Agustus April Desember Februari Januari Juli Juni Maret Mei Nopember Oktober September
false
ltr
item
Bulletin Hidayah DSH: Tampaknya Tanda-tanda Akhir Zaman
Tampaknya Tanda-tanda Akhir Zaman
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFP1pAdHxuu0EDKzH_FJuYPt3cVXuxpaH2ql-bFPJNpO-EIRAD8_6dZrRBZHv0oyHXp27Wl1Iaq35eREFPqx6SBZBr6yi6T6CPRlbcl-D9JmLiCfuAi6YTz2GsTNqI2RRbSRtOabfjxEUi/s320/kiamat.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFP1pAdHxuu0EDKzH_FJuYPt3cVXuxpaH2ql-bFPJNpO-EIRAD8_6dZrRBZHv0oyHXp27Wl1Iaq35eREFPqx6SBZBr6yi6T6CPRlbcl-D9JmLiCfuAi6YTz2GsTNqI2RRbSRtOabfjxEUi/s72-c/kiamat.jpg
Bulletin Hidayah DSH
http://bulletin.dsh.co.id/2017/12/tampaknya-tanda-tanda-akhir-zaman.html
http://bulletin.dsh.co.id/
http://bulletin.dsh.co.id/
http://bulletin.dsh.co.id/2017/12/tampaknya-tanda-tanda-akhir-zaman.html
true
2506769849330516097
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago