Archive Pages Design$type=blogging

Tanpa Allah Sesuatu Tidak Berarti

Pembaca buletin Hidayah yang dirahmati oleh Allah SWT, seorang hamba pada dasarnya lemah, dia tercipta dalam keadaan membutuhkan. Allah S...


Pembaca buletin Hidayah yang dirahmati oleh Allah SWT, seorang hamba pada dasarnya lemah, dia tercipta dalam keadaan membutuhkan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah, dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (Al-Fathir [35]: 15).
Dalam ayat lain Allah berfirman, “Dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (An-Nisa’ [4]: 28).
Asal kejadian kita adalah lemah, perhatikan firman Allah berikut: “Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).” (An-Nisa’ [4]: 83).
Allah berfirman: “Sekiranya tidaklah karena karunia dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan perbuatan keji dan munkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (An-Nur [24]: 21).
Allah juga berfirman: “Siapa pun yang menghendaki kehidupan duniawi (saja), maka Kami segerakan baginya di dunia nikmat yang Kami kehendaki, bagi orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan siapa saja yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedang ia mukmin, maka mereka itu orang-orang yang usahanya dibatasi dengan baik. Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan karunia dari pemberian Tuhanmu. Dan pemberian Tuhanmu tidak dapat dihalangi. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaannya.” (Al-lsra’ [17]: 18-21).
Kepada tiap-tiap golongan, golongan mana pun, siapakah yang akan menolong mereka? Siapakah yang akan membantu mereka? Allah, Dialah yang memberi dan menolong. Dialah yang menunjukkan dan mengarahkan. Allahlah yang memilihkan. Dialah yang mengarahkan kepada kamu jalan kebaikan. Benar, hanya Allah, bukan yang lain!
Ketika menceritakan Nabi Yunus, Allah berfirman: “Lalu Tuhan memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.” (Al-Qalam [68]: 50)
“Tuhan memilihnya dan menjadikannya”. Kita lemah dan tidak mempunyai kekuatan, tidak ada upaya bagimu kecuali jika kalian bersama Allah. Segala sesuatu yang tidak bersama Allah tidak akan mungkin terwujud.
Siapakah yang menggerakkan Kita untuk datang ke masjid? Siapakah yang menjadikan Kita berbicara dan mendengar? Dialah Allah, yang memilih dan menjadikan Kita termasuk orang-orang yang tekun beribadah.
Saudaraku, dalam mencari jalan kebenaran untuk bisa sampai kepada Allah, teguhkanlah prinsip, “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.” (al-Fatihah [1]: 5). Lepaskan kemampuan dan kekuatan yang ada, berpindah kepada kemampuan-Nya, kekuatan-Nya, pertolongan-Nya, dan bersegeralah kepada-Nya, niscaya akan berhasil. Sebagaimana perkatan seorang ulama, “Hendaknya hanya kepada Allah kamu menginginkan, maka Allah akan memberimu yang lebih dari yang kamu inginkan.”
Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Mintalah penjagaan Allah, niscaya kamu akan dijaga. Mintalah perlindungan Allah, niscaya kamu akan berada dalam perlindungan-Nya. Jika kamu meminta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila umat manusia berkumpul untuk meminta suatu manfaat darimu, mereka tidak akan mendapatkannya kecuali Allah telah menulisnya bagimu. Apabila umat manusia berkumpul untuk mencelakai kamu dengan sesuatu, mereka tidak akan bisa mencelakai dengan sesuatu itu kecuali Allah telah menulisnya terhadapmu, (terus) menulislah pena-pena itu dan menjadi besarlah buku-buku tersebut.” (HR Ahmad, At-Tirmidzi).
“Mintalah penjagaan Allah niscaya kamu akan dijaga.” Hal ini diperkuat lagi dengan sabda Nabi, di antaranya adalah, “Mintalah perlindungan Allah, niscaya kamu akan berada di dalam perlindungan-Nya.”
Sungguh sangat menakjubkan, Kita akan mendapat perlindungan dari-Nya, ke mana pun Kita melangkah, Allah akan selalu melindungi dan menjaga Kita. Maka Kita akan mendapatkan yang Kita inginkan.
Menurut Ibnu Rajab, penjagaan Allah itu mengandung dua unsur:
Pertama, Allah akan menjaga hamba-Nya yang saleh dengan memenuhi kebutuhan dunianya, seperti terjaga badan, anak, keluarga, dan hartanya. Di antara bentuk penjagaan jenis ini, Allah menciptakan malaikat yang bertugas menjaga manusia. Allah berfirman, “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu bergiliran menjaganya dari depan dan dari belakang, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS. Ar Ra’du: 11)
Dan ada kalanya jika Allah ingin menjaga hamba-Nya, maka Allah akan menjaga anak keturunannya, meskipun ia sudah tiada. Hal ini sebagaimana telah Allah buktikan dalam kisah dua anak yatim yang ditolong oleh Khidir. Anak tersebut ditolong lantaran orang tuanya adalah orang yang saleh. Allah berfirman, “Dan ayahnya adalah seorang yang saleh” (QS. Al Kahfi: 82)
Kedua, Allah akan menjaga agama dan imannya, inilah penjagaan yang paling agung dan mulia. Hamba itu terjaga dari perkara syubhat yang menyesatkan dan dari syahwat yang diharamkan.
Hal ini sebagaimana telah Allah buktikan pada nabi Yusuf ketika ia digoda oleh seorang perempuan jelita berdarah biru. Wanita tersebut mengajak Yusuf untuk melakukan perbuatan keji di sebuah ruangan yang sangat sepi. Meskipun Yusuf juga berhasrat kepadanya, akan tetapi Allah menjaganya sehingga ia selamat dari perbuatan keji tersebut. Allah berfirman, “Demikianlah kami palingkan Yusuf dari keburukan dan kekejian. Sungguh dia terasuk dari hamba kami yang terpilih.” (QS. Yusuf: 24)
Itulah rahasia yang tersirat di dalam firman Allah, “Ketahuilah sesungguhnya Allah membatasi antara seorang hamba dan hatinya.”(QS. Al Anfal: 24)
Imam Ath Thabari menjelaskan makna ayat ini dengan menukil perkataan Imam Adh Dhahak, “Maksudnya Allah memberi pembatas antara orang kafir dengan ketaatan, dan memberi pembatas antara orang mukmin dengan kemaksiatan.”
Itulah balasan dari Allah kepada hamba-Nya yang sudi menjaga Allah Ta’ala. Adapun orang yang tidak mau menjaga Allah, maka Allahpun juga enggan menjaganya.

Pembaca buletin Hidayah yang dirahmati oleh Allah SWT, kokohkan niatan kita senantiasa dalam setiap amal. Akan tersia jika tidak ada Allah dalam setiap amal kita walaupun sedikit. Walllahua’lam.

COMMENTS

Nama

Agustus April Desember Februari Januari Juli Juni Maret Mei Nopember Oktober September
false
ltr
item
Bulletin Hidayah DSH: Tanpa Allah Sesuatu Tidak Berarti
Tanpa Allah Sesuatu Tidak Berarti
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-3psCNhWU4uFR-aeaTlOOMAFtXoOtuDCBsBiNXmJj0MhSvMgKNvr-jYnV-_lfzOGxhMi5dBpDkKXQCE1UEMaj2DkqedE6AANHwKaegQpK3sWgbt0E4AyzvddIiSzjdAwqkxRIjN2fG580/s640/allah.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-3psCNhWU4uFR-aeaTlOOMAFtXoOtuDCBsBiNXmJj0MhSvMgKNvr-jYnV-_lfzOGxhMi5dBpDkKXQCE1UEMaj2DkqedE6AANHwKaegQpK3sWgbt0E4AyzvddIiSzjdAwqkxRIjN2fG580/s72-c/allah.jpg
Bulletin Hidayah DSH
http://bulletin.dsh.co.id/2016/11/tanpa-allah-sesuatu-tidak-berarti.html
http://bulletin.dsh.co.id/
http://bulletin.dsh.co.id/
http://bulletin.dsh.co.id/2016/11/tanpa-allah-sesuatu-tidak-berarti.html
true
2506769849330516097
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago