Pembaca buletin Hidayah yang baik, kesehatan merupakan nikmat Allah SWT yang tak terkira yang diberikan kepada hamba-Nya sebagai salah sa...
Pembaca
buletin Hidayah yang baik, kesehatan merupakan nikmat Allah SWT yang tak
terkira yang diberikan kepada hamba-Nya sebagai salah satu tanda kasih
sayangNya demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jika kondisi fisiknya tidak
sehat, seseorang akan menghadapi hambatan yang lebih banyak dalam melakukan
segenap aktivitas keseharian. Pada jaman modern yang serba cepat dan sibuk ini,
nikmat sehat makin terasa dibutuhkan seiring dengan makin bertambah banyaknya
tugas dan kesibukan seseorang. Agar mampu beribadah dan bekerja dalam kondisi
yang serba sibuk ini, selayaknya seorang muslim memandang penting masalah
kesehatan.
Bagi seorang
muslim, contoh terbaik dalam menjaga kesehatan adalah contoh diberikan oleh
Rasulullah SAW. Rasulullah sangat jarang mengalami sakit meskipun mempunyai
banyak aktivitas seperti berdakwah, beribadah, dan bahkan terjun langsung dalam
peperangan, serta sering menghadapi hal-hal yang sangat menekan perasaan.
Mengapa
Rasulullah jarang sakit? Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan.
Secara umum, Rasulullah SAW jarang sakit karena mampu mencegah hal-hal yang
berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau sangat menekankan
aspek pencegahan daripada pengobatan. Banyak ayat-ayat AlQuran dan Sunnah yang
mengemukakan upaya pencegahan penyakit. Dalam shahih Bukhari saja tak kurang
dari 80 hadist yang membicarakan masalah ini. Belum lagi yang tersebar di dalam
kitab Shahih muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dan lain-lain.
Ada beberapa
kebiasan Rasulullah SAW yang menjadikan beliau sangat sehat lahir batin, antara
lain:
1. Tidur
Sehat Ala Rasul
Ajaran Islam
sebagai ajaran yang menyeluruh, memberikan tuntunan disegala sisi keidupan
manusia, tidak terkecuali dalam hal tidur. Sebelum tidur biasakan membersihkan
diri dengan berwudhu’ dan bersiwak (mengosok gigi). Meskipun Cuma tidur bukan
berarti seenaknya saja. Tidurlah dengan pakaian yang pantas, jangan pakaian
yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakan sehingga mengganggu ketentraman
tidur. Ada baiknya sebelum tidur membersihkan tempat tidur agar sangat nyaman.
Jangan sampai lupa berdoa dan berdzikir. Dengan berdoa dan berzikir Insya Allah
terhindar dari mimpi buruk.
Rasulullah
tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya agar
selalu bangun sebelum waktu subuh serta melaksanakan sholat shubuh di masjid.
Selain mendapat pahala, dengan berjalan ke masjid, kita akan menghirup udara
subuh yang segar dan mengandung oksigen. Karena itu orang yang suka bangun pagi
dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru yang lebih kuat dan sehat.
Disamping itu, udara subuh dapat memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.
Keuntungan yang akan diperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan
lapang dan mendapatkan kebaikan di dunia akhirat.
Prinsipnya,
cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bagun pada
pertengahan malam kedua. Biasanya Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu
berwudhu dan sholat sampai waktu diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur
melebihi kebutuhan.
Cara tidur
Rasulullahpun sarat makna. Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur
Rasulullah, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan paling
bermanfaat untuk badan dan organ tubuh”. Ibnu qayyim Al Jauziyyah dalam
buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan
tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat.
Tekadang beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar,untuk kemudian
kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien.
Tiga manfaat
yang dapat diambil dari posisi tidur miring ke kanan, yaitu menjaga saluran
pernafasan, menjaga kesehatan jantung dan menjaga kesehatan paru-paru.
2. Makan Sehat Ala Rasul
2. Makan Sehat Ala Rasul
Allah
berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat 31:
“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu
yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang
belebih-lebihan.”
Hal senada
dapat ditemukan di surat Al Baqarah 168:
“Hai sekalian manusia makan-makanlah
yang halal lagi baik dariapa yang terdapatdi bumi dan jangan kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”
Sesungguhnya
pangkal penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila
Rasulullah memberi perhatian besar dalam masalah ini.
Prinsip
pertama makanan dan minuman harus halal dan thoyib (baik). Maksudnya selain
masuk kategori halal, maka makanan dan minuman kaum muslimin harus bersih dan
mengandung kandungan gizi yang cukup.
Prinsip
kedua seimbang, sederhana dan tak berlebihan. Rasulullah mengajarkan untuk
makan tidak terlalu kenyang. Lambung cukup di isi dengan 1/3 makanan. 2/3nya
untuk minuman dan udara. Rasulullah bersaba: “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari
perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya.
Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan
sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk
pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Rasulullah
melarang untuk makan lagi sesudah kenyang. “Kami
adalah kaum yang tidak makan sebelummerasa lapar dan bila kami makan tidak
pernah kekenyangan”(HR Bukhari Musim).
Makanlah
dengan sikap duduk yang baik yaitu tegap dan tidak menyandar, karena hal itu
lebih baik bagi lambung, sehingga makanan akan turun dengan sempurna.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku tidak makan dengan bersandar.”
Prinsip
ketiga berpuasa. Sebulan dalam setahun, umat Islam diwajibkan bukan saja dengan
mencapai ketaqwaan tetapi juga kesehatannya dapat terjaga.
“Berpuasalah
kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari)
Banyak hasil
penelitian modern yang memaparkan bahwa puasa sangat menyehatkan. Diantaranya,
memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan dan sistem
syaraf pusat, menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula darah,
mengikis lipid “jahat” (cholesterol), detoksifikasi (membuang racun dari
tubuh), dan lain sebagainya.
3. Olahraga
Sehat Ala Rasul
Olahraga
merupakan kegiatan menggerakan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga
otot-otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan lebih
lancar ke semua jaringan dan organ-organ tubuh. Rasulullah SAW menganjurkan
semua muslim berolahraga secara rutin sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan
kesegaran jasmani. Sabda beliau: “Ajarilah anakmu (olahraga) berenang dan
memanah” (HR.Dailami).
Dalam
keseharian, bila perjalanan jarak pendek, Rasullah selalu berjalan kaki, yaitu
dari rumah ke masjid, dari masjid ke pasar dan dari pasar ke rumah-rumah
sahabat. Bahkan beliau berjalan kaki ketika mengunjungi makam pahlawan di Baqi
sekitar tiga kilometer dari pusat kota Madinah, baik pada waktu terik matahari
maupun malam. Beliau tidak suka hidup manja. Sebab ketika berjalan kaki
keringat mengalir di sekjur badan, pori-pori kulit terbuka dan peredaran darah
berjalan nomal sehingga terhindar dari penyakit jantung. Ingatlah mencegah itu
lebih baik daripada mengobati.
4. Bersih
Sehat Ala Rasulullah
Beliau
senantiasa nampak rapi dan bersih walaupun pakaian yang beliau miliki tak lebih
dari dua salinan. Tak pernah ada bintik-bintik hitam atau kuning pada
sorbannya. Sedang gamisnya selalu putih bersih. Tiap hari kamis atau jumat
beliau mencukur rambut-rambut halus yang tumbuh di bagian pipi. Kuku juga dipotong
setiap pekan. Rambut yang panjang selalu tersisir rapi pada waktu tertentu,
beliau mengoleskannya dengan sejenis minyak wangi. Gigi beliau putih dan
berbaris rapi.
Beliau
bersabda:
“Gosoklah
gigimu berulang-ulang sebab hal itu membersihkan mulut dan disukai Allah”
Rasulullah
menggosok gigi bukan hanya setelah bangun tidur tapi juga setiap habis makan
dan setiap hendak sholat. Pada hari jumat disunahkan untuk mandi sebelum pergi
ke masjid. Nabi bersabda:
“Mandi hari
jumat adalah wajib bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan
memakai harum-haruman”(HR Muslim).
Bukan saja
dikala hendak melakukan sholat, diluar sholat pun setiap muslim harus
memperhatikan kebersihan diri. Rasulullah menjaga kebersihan bukan hanya karena
ingin sehat tapi juga merindukan kasih saying Allah.
5. Tidak
Marah Ala Rasulullah
Suatu
riwayat menceritakan bahwa seorang untusan dari Bani Nadhir menemui Rasulullah
untuk minta nasehat yang pendek dan dengan melaksanakan nasehat pendek itu, ia
ingin masuk surga sehingga terlepas dari siksa neraka. Nabi memberi nasehat
pendek.
“Jangan
Marah”
“Ulangi nasehatmu ya Rasulullah!”
“Jangan Marah”
“Sekali lagi ya Rasulullah!”
“Jangan Marah”
“Ulangi nasehatmu ya Rasulullah!”
“Jangan Marah”
“Sekali lagi ya Rasulullah!”
“Jangan Marah”
Siapa yang
tidak pemarah hatinya akan tenteram, jika rasa marah tumbuh segeralah
dihilangkan dengan :
– Merubah posisi, misalnya jika marah timbul ketika sedang berdiri maka duduklah, jika sedang duduk maka berbaringlah.
-Segeralah berwudhu dan mengerjakan sholat sunah dua rakaat.
– Merubah posisi, misalnya jika marah timbul ketika sedang berdiri maka duduklah, jika sedang duduk maka berbaringlah.
-Segeralah berwudhu dan mengerjakan sholat sunah dua rakaat.
6. Tak Pernah
Iri Hati Ala Rasulullah
Iri hati
adalah saudara kandung dari buruk sangka. Misal, timbul kecemasan dan
kegelisahan dalam diri seseorang jika temannya memperoleh kehidupan yang lebih
baik atau pangkat yang lebih tinggi. Hati Rasulullah selalu tenteram dan tak
pernah membenci siapapun. Beliau bersabda:
“Tak kan
masuk surga siapa pun yang gemar memburuk-burukan nama orang lain”.(HR. Abu
Dawud)
Hanya dalam
dua hal unmat Islam boleh bersikap iri. Sabda Rasulullah:
“Tak boleh
bersikap iri kecuali dalam dua hal. Pertama terhadap orang yang memiliki
kekayaan dan mempergunakannya untuk menegakkan yang haq. Kedua terhadap orang
yang memiliki pengetahuan dan rajin menyebarkannya pengetahuannya itu kepada
orang banyak” (HR.Bukhari)
Wallahu
a’lam bishawab.