Archive Pages Design$type=blogging

Menyambut Panggilan Allah di Bulan Dzulhijjah

Pembaca buletin Hidayah yang baik, Allah Ta`ala sangat sering bersumpah dengan waktu, yang berarti Allah berulangkali mengingatkan kepada...

Pembaca buletin Hidayah yang baik, Allah Ta`ala sangat sering bersumpah dengan waktu, yang berarti Allah berulangkali mengingatkan kepada seluruh makhluk-Nya bahwa waktu adalah sesuatu yang berharga yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mereka. Dan Allah mengkhususkan beberapa waktu dalam sumpahnya yang diantaranya adalah,
 “Demi waktu fajar. Dan demi malam-malam yang sepuluh.” (QS.Al-Fajr: 1-2)
Waktu fajar adalah sebagaimana yang kita ketahui yaitu waktu shubuh. Dan Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dari waktu subuh ini adalah khusus di bulan Dzulhijjah. Sedangkan yang dimaksud dengan malam yang sepuluh adalah malam-malam pada 10 hari awal di bulan tersebut.
Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa salam bersabda: “Tidak ada satu haripun yang jika seseorang melakukan amal shaleh yang lebih Allah cintai dari pada hari-hari ini (10 hari di bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: Walaupun dia berjihad di jalan Allah? Beliau bersabda: walau pun dia berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya untuk berjihad dengan membawa jiwa dan hartanya kemudian keduanya tidak kembali lagi.”
Luar biasa, satu amal shaleh di bulan dzulhijjah pahalanya sama dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Lantas tidakkah kita tergerak untuk segera melakukan amal shaleh di bulan yang haram ini? Atau naudzubillah kita masih tergerak untuk melakukan kemaksiatan-kemaksiatan di bulan yang lebih Allah muliakan ini? Bukankah Allah telah melarang hamba-hamba-Nya melakukan kemaksiatan di bulan ini? Allah Ta`ala berfirman,
“Sesungguhnya hitungan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, sebagaimana ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36)
Maka, Allah menerangkan agar seluruh manusia yang melaksanakan ibadah haji secara khusus dan kepada seluruh manusia secara umum agar bisa menjauihi kemaksiatan-kemaksiatan di bulan yang penuh berkah ini, di bulan dzulhijjah. Hendaknya seluruh kita meninggalkan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan yang dapat menjerumuskan diri kita dan orang lain kepada perzinaan, tidak melakukan kefasikan dan tidak bermusuhan antara satu dengan yang lainnya serta marilah kita bersegera untuk mengumpulkan bekal baik untuk dunia kita terlebih untuk akhirat kita, dan perlu kita ketahui bahwa sebaik-baik bekal untuk keduanya adalah ketakwaan.
Maka dengan hari-hari di bulan dzulhijjahlah Allah bersumpah, agar setiap manusia benar-benar dapat mempersiapkan diri untuk menyambut panggilan-Nya; “Labbaikallahumma labbaik. Laabaika laa syariika laka labbaik.” Dan itulah puncak dari segala ibadah kita kepada-Nya; selalu siap dan taat untuk memenuhi segala perintah dan panggilan-Nya. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman penuhilah panggilan Allah dan Rasul-Nya jika mereka menyeru kalian kepada sesuatu yang memberikan kehidupan kepada kalian.” (QS. Al-Anfal: 24)
Amalan bulan Dzulhijjah
Ada beberapa amalan yang disyariatkan untuk dilakukan di bulan Dzulhijjah. Amalan ini bisa dilakukan  oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Berikut diantara amalan tersebut,
Pertama, Memperbanyak puasa di sembilan hari pertama.
Dianjurkan memperbanyak puasa di sembilan hari bulan Dzulhijjah. Dan ditekankan puasa hari arafah, tanggal 9 Dzulhijjah. Abu Qatadah ra meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda,
“…puasa hari arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..” (HR. Ahmad dan Muslim).
Dari Ummul Mukminin, Hafshah ra, bahwa Nabi SAW melaksanakan puasa asyura, sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan tiga hari tiap bulan. (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan Al-Albani).
Kedua, Memperbanyak takbiran.
Lafadz takbiran, sama seperti umumnya takbiran yang kita kenal.
Takbiran pada bulan Dzulhijjah ada dua macam:
A.  Takbiran yang bersifat mutlak (tidak terikat waktu)
Takbiran mutlak adalah takbiran yang dilakukan kapan saja dan dimana saja, selama masih dalam rentang waktu yang dibolehkan.
Takbir mutlak menjelang Idul Adha dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah dan berakhir hingga waktu asar tanggal 13 Dzulhijjah. Selama tanggal 1 – 13 Dzulhijjah ini, kaum muslimin disyariatkan memperbanyak ucapan takbir di mana saja, kapan saja dan dalam kondisi apa saja. Boleh sambil berjalan, di kendaraan, bekerja, berdiri, duduk, ataupun berbaring. demikian pula, takbiran ini bisa dilakukan di rumah, jalan, kantor, sawah, pasar, lapangan, masjid, dst.
Anjuran takbiran selama tanggal 1 sampai 13 Zulhijah ini berdasarkan beberapa dalil berikut,
1. Firman Allah,
“…supaya mereka berzikir (menyebut) nama Allah pada hari yang telah ditentukan…” (QS. Al-Hajj: 28).
Kemudian di ayat lain, Allah juga berfirman,
“….Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang…” (QS. Al-Baqarah: 203).
Ibn Abbas menafsirkan ayat ini dengan mengatakan, “Yang dimaksud “hari yang telah ditentukan” adalah tanggal 1 – 10 Dzulhijjah, sedangkan maksud ”beberapa hari yang berbilang” adalah hari tasyriq, tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. (Al-Bukhari secara Mua’alaq, Bab: Keutamaan beramal di hari tasyriq).
2. Hadis dari Abdullah bin Umar , bahwa Nabi SAW bersabda,
“Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” (HR. Ahmad dan Sanadnya dishahihkan Syekh Ahmad Syakir).
3. Praktek beberapa sahabat,
“Dulu Ibn Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Mereka berdua mengucapkan kalimat takbir kemudian orang-orang pun bertakbir disebabkan mendengar takbir mereka berdua.” (HR. Bukhari secara muallaq, Bab: Keutamaan beramal di hari tasyriq).
B. Takbiran yang terikat waktu (Takbir Muqayyad)
Takbiran yang terikat waktu adalah takbiran yang dilaksanakan setiap selesai melaksanakan salat wajib. Takbiran ini dimulai sejak setelah shalat subuh tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah shalat asar tanggal 13 Dzulhijjah. Berikut beberapa dalil yang menunjukkan anjuran takbiran ini,
Bahwa Umar dulu bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah zuhur pada tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi dan sanadnya disahihkan al-Albani).
Dari Ibn Abbas ra, Bahwa Ibnu Abbas bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah. Ia tidak bertakbir setelah maghrib (malam tanggal 14 Dzluhijjah). (HR Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi. Al-Albani mengatakan, “Sanadnya sahih”).
Ketiga, Memperbanyak amal salih
Dari Ibn Abbas ra Nabi SAW bersabda,
“Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi SAWmenjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh, pen.).” (HR. Bukhari, Ahmad, dan At-Turmudzi).
Hadis ini menunjukkan kita dianjurkan memperbanyak amal soleh selama 10 hari pertama dzulhijjah. Apapun bentuk amalnya, karena Nabi SAW tidak menentukan amal ibadah khusus selain takbiran dan puasa arafah.
Keempat, Shalat Idul Adha
Dari Anas bin Malik ra, beliau mengatakan,
Bahwa ketika Nabi SAW tiba di Madinah, masyarakat Madinah memiliki dua hari yang mereka rayakan dengan bermain. Kemudian Nabi SAWbertanya, “Dua hari apakah ini?” Mereka menjawab, “Kami merayakannya dengan bermain di dua hari ini ketika zaman jahiliyah. Kemudian Nabi SAWbersabda, “Sesungguhnya Allah telah memberikan ganti kepada kalian dengan dua hari yang lebih baik: Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan al-Albani).
Kelima, Menyembelih Hewan Qurban
Allah berfirman:
“Laksanakanlah salat untuk Rab-mu dan sembelihlah kurban. (QS. Al-Kautsar: 2).
Ibadah qurban memiliki nilai sangat penting, sehingga bagi yang mampu, agar jangan sampai meninggalkannya. Anda bisa perhatikan hadis ini,
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda,
“Siapa yang memililki kelapangan namun dia tidak berkurban maka jangan mendekat ke masjid kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah. Dihasankan Al-Albani).
Catatan: Bagi orang yang hendak berkurban, dilarang memotong kuku dan juga rambutnya (bukan kuku dan bulu hewannya) ketika sudah masuk tanggal 1 Dzulhijjah sampai dia memotong hewan kurbannya.
Dari Umu salamah ra, dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda,

“Barangsiapa yang memiliki hewan yang hendak dia sembelih (di hari raya), jika sudah masuk tanggal 1 Dzulhijjah maka janganlah dia memotong rambutnya dan kukunya sedikitpun, sampai dia menyembelih hewan kurbannya.” (HR. Muslim)

Semoga kita termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang selalu terdepan dalam menyambut panggilan Allah Ta`ala, sehingga kita menjadi manusia yang paling bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin Ya Rabb Al-`Alamiin

COMMENTS

Nama

Agustus April Desember Februari Januari Juli Juni Maret Mei Nopember Oktober September
false
ltr
item
Bulletin Hidayah DSH: Menyambut Panggilan Allah di Bulan Dzulhijjah
Menyambut Panggilan Allah di Bulan Dzulhijjah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXQ6igFdSJwux_kI6rcNauglUqIioKGs_7ncYkPjKrr4p6UCFbgAOv12HMsQi-jv1ylbTyeHF2IbWZRY_F9mUmdfS4Xw3m5pspNvqx2lKRfQZggHnSQnfaOAqR574n6Y4Z3Y69wkUy2bzV/s320/dzulhijah.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXQ6igFdSJwux_kI6rcNauglUqIioKGs_7ncYkPjKrr4p6UCFbgAOv12HMsQi-jv1ylbTyeHF2IbWZRY_F9mUmdfS4Xw3m5pspNvqx2lKRfQZggHnSQnfaOAqR574n6Y4Z3Y69wkUy2bzV/s72-c/dzulhijah.png
Bulletin Hidayah DSH
http://bulletin.dsh.co.id/2016/08/menyambut-panggilan-allah-di-bulan.html
http://bulletin.dsh.co.id/
http://bulletin.dsh.co.id/
http://bulletin.dsh.co.id/2016/08/menyambut-panggilan-allah-di-bulan.html
true
2506769849330516097
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago