Archive Pages Design$type=blogging

Jeratan Syirik di Sekitar Kita

Pembaca buletin Hidayah yang baik, seringkali kita menjumpai seseorang yang sangat takut melanjutkan perjalanannya apabila di tengah-tenga...

Pembaca buletin Hidayah yang baik, seringkali kita menjumpai seseorang yang sangat takut melanjutkan perjalanannya apabila di tengah-tengah perjalanan menjumpai seekor kucing menyeberang jalan. Kecemasannya itu akan semakin bertambah luar biasa apabila dia menabrak kucing tersebut sampai mati.
Dia sangat diliputi ketakutan, sehingga mungkin saja dia berhenti melanjutkan perjalanannya. Atau dia baru berani melanjutkan perjalanannya setelah mengurus “pemakaman” kucing tersebut.
Contoh lain, seseorang sangat ketakutan apabila melihat seekor burung gagak terbang di atas rumahnya atau bertengger di pohon dekat rumahnya. Dia pun meyakini sebentar lagi akan ada musibah menimpa salah seorang anggota keluarganya. Apabila mendengar suara burung hantu, maka pertanda akan ada pencuri masuk rumah. Atau merasa takut kehilangan seseorang saat kejatuhan cicak, gigi tanggal, mata kedutan dan masih banyak kejadian sepele yang diambil hati atas terjadinya suatu hal.
Inilah sedikit contoh jeratan keyakinan-keyakinan yang merusak di masyarakat kita. Mereka mengaitkan kesialan yang menimpa dan keberuntungan yang diperoleh dengan suatu peristiwa tertentu.
Keyakinan seperti ini dalam agama disebut dengan tathayyur atau thiyarah. Dinamakan demikian karena salah satu yang dijadikan sebagai pertanda kesialan atau keberuntungan tersebut adalah burung (dalam bahasa Arab: thair).
Tathayyur menganggap dirinya akan ditimpa kesialan setelah melihat, mendengar, atau mengetahui sesuatu. Seseorang merasa akan ditimpa sial setelah melihat burung tertentu. Atau, seseorang merasa akan ditimpa sial setelah mendengar ada orang yang mengatakan bahwa dia akan ditimpa kesialan. Dengan mengetahui, contohnya seseorang merasa sial ketika berada di hari, bulan, atau tahun tertentu. Padahal hari, bulan, atau tahun tersebut tidak dapat didengar atau dilihat.
Dapat juga dikatakan tathayyur bila seseorang membatalkan perbuatannya karena takut malapetaka, atau justru meneruskan perbuatannya karena optimis akan beruntung setelah melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada bukti ilmiah bahwa sesuatu tersebut bisa mendatangkan malapetaka atau keberuntungan.
Keyakinan ini kelihatannya sepele, padahal dapat menafikan tauhid serta termasuk di antara bentuk kesyirikan, dan syirik merupakan dosa terbesar. Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang mengurunghan kepentingannya karena thiyarah, maka dia telah berbuat syirik.” (Riwayat Ahmad).
Dalam hadits yang lain Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik.” Beliau mengucapkan hal itu sampai tiga kali.
Sedangkan dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Thiyarah termasuk kesyirikan.” (Riwayat Tirmidzi).
Di antara kita mungkin juga sering tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang kelihatannya ringan, namun berat timbangannya di sisi Allah Ta’ala. Misalnya, ketika kita mendapatkan suatu kenikmatan atau mendapatkan pertolongan, seringkali kita menyandarkan nikmat tersebut kepada selain Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, kamu tidaklah dapat menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Ibrahim: 34).
Contohnya adalah perkataan seseorang, “Kalaulah bukan karena pertolonganmu, saya tidak tahu bagaimana nasibku ini.” Atau, “Kalaulah bukan karena tadi ada polisi lewat, mungkin kita sudah babak belur dihajar preman.” Atau, “Kalaulah anjing di rumah kita tidak menggonggong keras, kita tidak akan tahu kalau ada pencuri yang masuk ke dalam rumah kita.”
Ini adalah sedikit contoh tentang beberapa perkataan yang mungkin pernah kita ucapkan tanpa kita sadari. Kelihatannya sepele, namun di dalamnya terkandung penyandaran nikmat kepada selain Allah Ta’ala. Kita justru mengaitkan nikmat tersebut kepada sebabnya, bukan kepada Allah yang menciptakan sebab tersebut.
Allah Ta’ala berfirman, “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” (An-Nahl: 83).
Mengenai ayat di atas, ‘Aun bin Abdillah bin ‘Utbah berkata, “(Yaitu) perkataan seseorang, ‘Kalaulah bukan karena fulan, tentu tidak akan begini dan begitu.’ Atau, ‘Kalaulah bukan karena fulan, tentu tidak akan menimpamu yang demikian dan demikian.”
Bahkan, menyandarkan nikmat kepada selain Allah Ta’ala termasuk dalam perbuatan menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah Ta’ala. Ketika menafsirkan firman Allah Ta’ala,
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 22).
Ikrimah rahimahullah berkata, “(Yaitu) perkataan mereka, ‘Kalaulah bukan karena anjing kita ini, maka rumah kita tentu akan dimasuki pencuri.’ ‘Andai bukan karena anjing yang menggonggong di dalam rumah’, atau kalimat-kalimat semacam itu.”
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “(Menjadikan) ‘andaad’ [sekutu-sekutu] adalah berbuat syirik, (dosa) yang lebih samar daripada jejak semut yang merayap di atas batu hitam dalam kegelapan malam. Contohnya adalah perhataan, ‘Demi Allah dan demi hidupmu, wahai Fulan! Dan demi hidupku.’ Atau ucapan, ‘Kalau bukan karena anjing ini, tentu kita akan didatangi pencuri-pencuri itu.’ Atau, ‘Kalau bukan karena angsa di rumah ini, tentu datanglah pencuri-pencuri itu.’ Atau perkataan seseorang kepada temannya, ‘Atas kehendak Allah dan kehendakmu.’ Atau perkataan seseorang, ‘Kalaulah bukan karena Allah dan fulan.’ Janganlah engkau sebutkan di dalamnya, ‘Fulan’, semua ini adalah perbuatan syirik terhadap Allah.”
Demikianlah di antara bentuk perbuatan syirik yang mungkin tidak kita sadari selama ini. Oleh karena itu, hendaklah kita takut terjerumus ke dalam syirik, sebagaimana rasa takut yang ada pada diri Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam. Sampai-sampai beliau berdoa kepada Allah Ta’ala, “Ya Allah, aku berlindung dari berbuat syirik sementara aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu dari dosa yang tidak aku sadari.” (Riwayat Bukhari).
Jika seorang tokoh yang bersih tauhidnya saja masih takut terhadap kesyirikan, maka tentunya kita semua ini –yang sangat miskin ilmu dan iman– seharusnya tidak merasa aman dari bahaya syirik. Sangat memungkinkan bagi kita terjerumus ke dalam syirik akbar (syirik besar), apalagi syirik kecil, baik disadari ataupun tidak.
Menjaga diri dari kesyirikan
Kiranya jelas bahwa syirik adalah perbuatan zalim yang sangat dikutuk oleh Allah SWT. Adapun cara menjauhi perbuatan syirik antara lain adalah sebagai berikut :
1.       Senantiasa mengingat dan meyakini kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan sempurna.
2.       Senantiasa mengingat dan meyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan jin dan manusia tidak lain hanya untuk menyembah atau beribadah kepadaNya.
3.       Senantiasa menggunakan akal pikiran yang sehat bahwa benda-benda mati atau makhluk hidup adalah ciptaan Allah SWT, jadi menyembah kepada sesama makhluk adalah perbuatan menyekutukan Allah dan sekaligus merendahkan Allah SWT.
4.       Meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang paling sempurna dan telah diakui kesempurnaannya itu oleh Allah SWT.
Dengan demikian untuk membentengi dari jebakan-jebakan setan yang mengarah kepada perbuatan syirik itu maka ajaran Islam harus selalu dipelajari, dipahami, diyakini, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.


COMMENTS

Nama

Agustus April Desember Februari Januari Juli Juni Maret Mei Nopember Oktober September
false
ltr
item
Bulletin Hidayah DSH: Jeratan Syirik di Sekitar Kita
Jeratan Syirik di Sekitar Kita
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGB3PIAaHRiHC4bCNXt5PlDdQ2JbCGyFsTD4-hriv2Y8Hl4fB9f_ox-AJO3_GzlZtUqKQg8Eq5ifLndR1O_BZKsNoIbLu2tIVi9uUoQ34csJy-8D7ixp_gcd7dSqaqz_x4sxRJGQL_9FRc/s320/syirik.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGB3PIAaHRiHC4bCNXt5PlDdQ2JbCGyFsTD4-hriv2Y8Hl4fB9f_ox-AJO3_GzlZtUqKQg8Eq5ifLndR1O_BZKsNoIbLu2tIVi9uUoQ34csJy-8D7ixp_gcd7dSqaqz_x4sxRJGQL_9FRc/s72-c/syirik.jpg
Bulletin Hidayah DSH
http://bulletin.dsh.co.id/2016/08/jeratan-syirik-di-sekitar-kita.html
http://bulletin.dsh.co.id/
http://bulletin.dsh.co.id/
http://bulletin.dsh.co.id/2016/08/jeratan-syirik-di-sekitar-kita.html
true
2506769849330516097
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago