"Dari Abu Ruqayah Tamim Ad Daari, sesungguhnya Rasulullah bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata : Kepada siapa ? beliau bers...
"Dari Abu Ruqayah Tamim Ad
Daari, sesungguhnya Rasulullah bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata :
Kepada siapa ? beliau bersabda : Kepada Allah, kitabNya, Rasul-Nya dan kepada
pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin pada umumnya" (Riwayat Bukhari dan
Muslim)
URGENSI HADITS
Abu Nu'aim Rahimahullah berkata;
Hadits ini adalah hadits yang sangat agung. Demikian Muhammad bin Aslam ath
Thusi Rahimahullah menganggapnya sebagai seperempat agama.Hal ini nampak jelas
dikarenakan Rasulullah menegaskan bahwa Nasehat merupakan tiangnya agama. Maka
dengan keberadaannya agama akan tegak. Dan sebaliknya dengan ketiadaannya, akan
dapat menimbulkan kekurangan dalam tubuh kaum muslimin diseluruh sisi
kehidupannya. Apalagi apabila nesehat ditafsirkan dengan kejujuran dan
keikhlasan, maka urgensi dari hadits ini akan lebih tampak dan lebih besar.
Karena kejujuran dan keikhlasan merupakan salah satu syarat diterimanya amal.
MAKNA NASEHAT
Kata nasehat berasal dari nashohal
khoyyaathuts tsaub yang bermakna menjahit pakaian denganbaik dan rapat,
tidak meninggalkan celah dan lubang. Disini disetarakan dengan perbuatan
penasehat dalam memilihnya untuk kemashlahatan yang dinasehati, dengan menutupi
sesuatu celah yang sobek dari pakaian. Ada yang berpendapat bahwa nasehat
berasal dari kata nashohatul ‘asl yang bermakna kamu membersihkan madu
dari campuran yang berbentuk zat lilin. Disini terdapat penyerupaan pemurnian
ucapan dan perbuatan dari yang merusaknya. Al Imam Al Khathabi Rahimahullah
berkata; "Nasehat adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan keinginan
baik untuk orang yang dinasehati". Jadi dari keterangan diatas makna
nasehat adalah upaya menutup kekurangan dan mensucikan jiwa dari hal yang
mengotorinya.
AGAMA ADALAH NASEHAT
Rasulullah dalam hadits ini menamakan
agama dengan nasehat. Padahal beban syari'at sangatlah banyak dan tidak
terbatas pada nasehat saja. 2 Ibnu Daqiqil Ied Rahimahullah berkata: Makna
sabdanya.... (Agama adalah nasehat) yaitu tiang agama adalah nasehat, sebagaimana
sabdanya... (Haji adalah Arafah) yaitu tiang yang terbesar. Ibnu Bathal
Rahimahullah berkata; "Hadits ini berisikan dalil bahwa nasehat itu
disebut agama dan juga Islam, serta bahwa agama itu, dilaksanakan dengan amalan
sebagaimana dengan ucapan". Beliau melanjutkan;"Nasehat adalah fardu
dimana orang yang melakukannya diberi pahala dan gugur (kewajibannya) dari yang
lainnya". Beliau melanjutkan; "Nasehat itu wajib menurut kadar
kemampuan, jika pemberi nasehat mengetahui nasehatnya akan diterima, perintahnya
akan ditaati, dan dirinya merasa aman dari sesuatu yang tidak disukai. Jika ia
mengkhawatirkan gangguan, maka ia berada dalam keleluasaan (tidak wajib memberi
nasehat)"
NASEHAT BAGI ALLAH
Para Ulama' mengatakan; "Nasehat
untuk Allah artinya beriman kepada
Allah , menafikan syirik dari-Nya, tidak
mengingkari sifat-sifat-Nya, mensifati-Nya dengan sifat-sifat yang sempurna dan
mulia, mensucikan-Nya dari segala kekurangan, menta'ati-Nya dan tidak
bermaksiat kepada-Nya, cinta dan benci karena-Nya, mencintai siapa yang
menta'ati-Nya dan memusuhi siapa yang bermaksiat kepada-Nya serta memerangi
siapa yang kafir kepada-Nya, mengakui segala nikmat-Nya dan mensyukurinya,
ikhlas dalam segala urusan, menyeru kepada sifat-sifat tersebut, dan
menganjurkannya, serta lemah lembut kepada semua orang atau siapa yang
memungkinkan dari mereka. Hakekat sifat-sifat ini kembali kepada hamba itu
sendiri dalam menasehati dirinya, dan Allah swt tidak butuh nasehat dari
hambanya. Nasehat ini meliputi dua sisi yaitu nasehat wajib dan nasehat sunnah.
Nasehat kepada Allah swt yang wajib, yaitu perhatian secara sungguh-sungguh
dangan mengikuti hal-hal yang dicintai Allah swt dalam melaksanakan kewajiban
dan meninggalkan yang haram. Jika ia tidak mampu hal yang wajib ini karena
suatu udzur, maka ia harus bertekad melaksanakannya ketika telah lepas dari
udzur tersebut. Allah berfirman:
“ tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad)
atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang
tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka Berlaku ikhlas
kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan
orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,”
(QS. At Taubah : 91)
Allah swt menamakan mereka sebagai orang
yang berbuat baik. Karena nasehat mereka kepada Allah dengan ikhlas, manakala
terhalang dari berjihad. Sedangkan nasehat yang sunnah adalah mendahulukan
kecintaan kepada Allah swt daripada dirinya sendiri. Bila ia mendapatkan dua
perkara, maka yang pertama untuk dirinya
dan yang kedua untuk Rabbnya. Mendahulukan yang ada hubungannya dengan Rabb dan
mengakhirkan yang berhubungan dengan dirinya.
NASEHAT BAGI KITAB ALLAH
Imam An Nawawi Rahimahullah berkata;
"Nasehat bagi kitab Allah ialah
beriman bahwa ia adalah kalamullah dan kitab yang diturunkan-Nya. Tiadapun dari
ucapan manusia yang menyerupainya, dan tiada seorang makhluk yang bisa
menyamainya. Kemudian memuliakannya, membacanya dengan sebenarnya,
membaguskannya, khusyu' ketika membacanya, membaca huruf-hurufnya dengan benar
membelanya dari penakwilan orang-orang yang menyimpang dan penentangan terhadap
orangorang yang menentangnya, membenarkan yang terdapat didalamnya, Tunduk pada
hukum-hukumnya, ilmu-ilmu dan berbagai perumpamaannya dipahami, menjadikan
pedoman dari berbagai pelajarannya, memikirkan berbagai keajaibannya,
mengamalkan muhkamnya (ayat-ayat muhkamat), dan pasrah terhadap mutasyabihnya
(ayat-ayat mutasyabihat), membahas tentang keumuman dan kekhususannya, nasikh
mansukhnya, menyebarkan ilmunya, menyeru kepadanya dan apa yang kami sebutkan
berupa nasehat"
NASEHAT BAGI RASUL-NYA
Syeikh Muhammad bin Shalih Al
Utsaimin Rahimahullah berkata; "Nasehat bagi RasulNya adalah membenarkan
risalahnya, mengimani segala apa yang dibawanya, menta'ati perintah dan
larangannya, membelanya semasa hidup dan sesudah matinya, memusuhi siapa yang
memusuhinya, mencintai siapa yang mencintainya, mengagungkan dan menghormati
haknya, menghidupkan sunnah-sunnahnya, menyebarkan dakwahnya, dan menyiarkan
sunnah-sunnahnya, tidak mendustakannya, menyiarkan ilmu-ilmunya, memahaminya,
menyerukan kepadanya, lemah lembut dalam mempelajari dan mengajarkannya,
memuliakan dan mengagungkannya, beretika ketika membacanya, menahandiri dari
berbicara tentangnya tanpa ilmu, dan memuliakan para ahli baitnya,karena mereka
bernisbat kepadanya. Juga berakhlaq dengan akhlaq Rasul , beretika dengan
etikanya, mencintai ahli baitnya dan para shahabatnya, menjauhi orang-orang
yang mengada-adakan bid'ah dalam sunnahsunnahnya, atau memusuhi salah seorang
shahabatnya, dan sejenisnya.
NASEHAT BAGI PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN
Imam An Nawawi Rahimahullah berkata;
"adapun nasehat bagi pemimpin kaum muslimin ialah membela mereka atas
kebenaran, mentaati mereka dalam kebenaran,memerintahkan mereka kepadanya, dan
mencegah mereka (dari menyelisihi kebenaran),mengingatkanmereka dengan lemah
lembut, memberitahu mereka tentang apa yang mereka lalaikan dan belum mereka
sampaikan berupa hakhak kaum muslimin, tidak memerangi mereka dengan pedang
(bughat), dan melunakan hati kaum muslimin untuk mematuhimereka" Al
Khathabi Rahimahullah berkata; "Termasuk nasehat untuk mereka adalah
shalat dibelakang mereka, berjihad bersama mereka,membayar zakat kepada mereka,
tidak memerangi mereka dengan pedang (bughat) ketika nampak dari mereka
kedzaliman atau perlakuan yang buruk,tidak memuji mereka dengan pujian dusta,
dan mendo'akan kebaikan untuk mereka".
NASEHAT BAGI KAUM MUSLIMIN PADA
UMUMNYA
Syeikh 'Abdurrahman As Sa'di
Rahimahullah berkata; "Adapun naehat bagi kaum muslimin pada umumnya ialah
dengan mencintai untuk mereka sebagaimana mencintai untuk dirinya
sendiri,membenci untuk mereka sebagaimana untuk dirinya sendiri, serta berusaha
untuk itu dengan segala kemampuannya. Sebab siapa yang mencintai sesuatu maka
ia akan berusaha kepadanya, dan berusaha untuk merealisasikan serta
menyempurnakannya". Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah
berkata; " Nasehat bagi kaum muslimin pada umumnya, ialah
memberikannasehat kepada mereka dengan menyeru kepada Allah , memerintahkan kepada yang ma'ruf serta
menjauhkan dasri yang munkar, mengajarkankebaikan kepada mereka,dan sejenisnya.
Karena itulah agama menjadi nasehat. Danyang pertama-tama yang masuk dalam
kategori kaummuslimin pada umumnya adalah diri seseorang. Yaitu seseorang harus
menasehati dirinya sendiri.
FAEDAH-FAEDAH HADITS
Syeikh Muhammad bin Shalih Al
Utsaimin Rahimahullah menyebutkan beberapa faedah berharga dari hadits ini,
diantaranya adalah:
1. Agama dirangkum dalam nasehat,
sebagaimana dalam sabda Nabi ; “Agama adalah nasehat.”
2. Medan nasehat ada lima: Bagi
Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Para pemimpin kaum muslimin, dan kaum muslimin
pada umumnya.
3. Dianjurkan menasehati pada lima
hal ini. Karena jika kelimanya ini adalah agama, maka manusia (tidak diragukan
lagi) memelihara agamanya dan berpegang teguh dengannya. Karena itu Nabi
meletakan nasehat pada lima hal ini.
4. Diharamkannya menipu, karena jika
nasehat adalah agama, maka menipu adalah lawan dari nasehat. Disebutkan dari
Nabi bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa yang menipu kami maka ia bukan
dari golongan kami." (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)